Cara Menulis Rencana Studi untuk Beasiswa
Untuk Anda yang berencana melanjutkan studi overseas. Tentu saja dukungan beasiswa akan sangat membantu dan menjadi penyemangat Anda dalam menyelesaikan Studi secepat nya.
Tetapi Anda mungkin tidak tahu harus mengawalinya dari mana.
Pada dasarnya, sebuah rencana studi sebaiknya menjelaskan program studi yang akan Anda pelajari dan alasan mengapa Anda memilihnya.
Salah satu contoh komite beasiswa umum, yang meminta Anda untuk menyerahkan rencana studi Anda adalah China Scholarship Council (CSC).
Anda bisa memulai menyusunnya dengan menetapkan tujuan utama pendidikan yang akan Anda tempuh, kemudian jelaskan bagaimana cara - cara Anda dalam meraih tujuan-tujuan tersebut.
Setelah itu, akhiri rencana studi dan sisihkan waktu untuk memperbaiki tulisan tersebut.
Bagian Pertama :
Menetapkan Tujuan dan Minat
1.Jelaskan tujuan utama pendidikan yang akan Anda tempuh.
Mulailah dengan menceritakan jurusan yang Anda minati dan alasan memilih jurusan tersebut.
Sebagai contoh, Anda bisa membahas gelar yang ingin diraih saat berada di Cina atau program studi yang ingin diikuti.[1]
Misalnya, tujuan utama belajar di Cina adalah meraih gelar sarjana di bidang bisnis dan belajar bahasa Cina yang sudah menjadi bahasa global.
Anda bisa menulis,
"Dua tujuan utama pendidikan saya adalah untuk meraih gelar sarjana bisnis dan belajar bahasa Cina. Saya merasa perlu mempelajarinya karena ini sudah menjadi bahasa global."
2.Jelaskan alasan Anda memilih program tertentu tersebut..
Menjelaskan pengetahuan Anda tentang sekolah yang ingin dituju dan betapa bagusnya sekolah itu tidaklah cukup. Tuliskan juga alasan-alasan mengapa Anda menetapkan sekolah tersebut sebagai tempat Anda akan belajar yang paling sesuai untuk Anda atau topik yang ingin dipelajari
Personalisasi jawaban.
Adakah hal yang menginspirasi Anda untuk mempelajari bisnis di level lanjutan?
Diskusikan alasan nya paling sesuai untuk mempelajari bisnis.
Misalnya, Anda dapat meuliskan,
"Saya lahir di Indonesia, tetapi leluhur saya berdarah Cina. Saya memilih program bisnis karena saya ingin terhubung dengan warisan budaya saya, meningkatkan kemampuan bahasa Cina, dan akhirnya, membantu terwujudnya relasi yang lebih baik di antara Cina dan Indonesia dengan meningkatkan hubungan perdagangan."
3.Diskusikan riset di masa depan jika Anda seorang mahasiswa pascasarjana.
Jika akan mengejar gelar Ph.D maka telitilah hal-hal yang akan diriset, terutama jika Anda melakukan riset ilmiah atau sosiologis yang membutuhkan subjek uji coba.
Misalnya, tuliskan,
"Sebagai calon Ph.D, saya berencana melakukan riset tentang bagaimana tradisi dan ritual kuno memengaruhi budaya kontemporer Cina, yang akan meliputi ulasan literatur dan wawancara ekstensif dengan para sejarawan dan pengambilan sampel kecil dari populasi Cina."
4.Persempit riset untuk menunjukkan keseriusan.
Para mahasiswa Ph.D sering kali mengambil terlalu banyak variabel dalam riset mereka.
Anda tak perlu membahas semua aspek. Persempit ke variabel yang paling penting dan integral bagi topik yang dipilih. Hal tersebut justru akan membantu menunjukkan bahwa Anda mengetahui cara melakukan riset dengan baik, yang membuat Anda menjadi kandidat yang lebih baik.
Menggambar model konseptual bisa membantu.
Mulailah dengan anteseden (penyebab) dan mediator (proses pengubah anteseden). Kemudian, akhiri dengan menjelaskan hasil. Gambar garis di antara keduanya untuk membantu melihat variabel-variabel mana saja yang lebih terpusat pada masalah.
Pertimbangkan untuk meminta teman atau profesor melihat proposal riset. Mereka mungkin bisa membantu Anda mempersempit riset.
5.Ceritakan bagaimana studi tersebut akan bermanfaat bagi tujuan jangka panjang Anda.
Setelah menetapkan tujuan langsung, diskusikan bagaimana program itu membantu Anda meraih tujuan masa depan. Dengan begitu, komite beasiswa lebih memahami diri Anda dan alasan memilih program studi, sekolah, lokasi.
Misalnya, Anda bisa menuliskan,
"Salah satu tujuan jangka panjang saya adalah membuka bisnis impor dari Cina ke Indonesia dan mempelajari bisnis di Cina penting untuk menyukseskan upaya saya."
Bagian 2
Mendiskusikan Implementasi Tujuan
1.Tetapkan rencana meraih tiap tujuan. Komite beasiswa tidak hanya ingin mendengar tentang tujuan Anda.
Mereka juga ingin tahu Anda menyiapkan rencana untuk meraih semua tujuan itu agar tidak terjebak tanpa punya cara untuk meraih tujuan yang sudah direncanakan.
Tuliskan rencana untuk satu per satu tujuan untuk membantu komite beasiswa melihat kesiapan Anda.
Misalnya, jika berencana melakukan Ph.D yang melibatkan responden riset, diskusikan cara menemukan orang-orang tersebut untuk studi tersebut.
Anda bisa menuliskan,
"Saya berencana membuat iklan untuk mendapatkan peserta diskusi kelompok terarah, sekaligus menghubungi sejarawan via telepon dan surel untuk wawancara."
2.Ceritakan cara mengatasi hambatan.
Dengan rencana studi mana pun, pasti ada hambatan atau tantangan yang menghadang. Komite beasiswa akan terkesan jika Anda bisa mengantisipasi beberapa tantangan tersebut dan menawarkan solusi singkat untuk mengatasinya.
Misalnya, Anda nisa tuliskan,
"Saya mengantisipasi keterbatasan bahasa akan menjadi masalah di awal. Namun, saya berencana bekerja keras lebih awal untuk mempelajari bahasa tersebut dan saat ini saya telah mengikuti kelas intensif."
3.Tetapkan metodologi yang akan digunakan.
Jika mendaftar untuk program Ph.D, Anda perlu lebih spesifik tentang riset daripada level studi lainnya. Masukkan metodologi yang ingin digunakan untuk riset tersebut. Para juri beasiswa ingin mengetahui bahwa Anda memiliki rencana detail dan serius dengan proyek tersebut.
Untuk membantu memilih, lakukan ulasan literatur secara menyeluruh.
Perhatikan riset yang sudah dilakukan di area yang ingin Anda pelajari. Catat metode utama yang dipakai dalam riset tersebut, beserta pro dan kontranya.
Pilihlah metode yang berpotensi paling berhasil untuk riset Anda.
4.Buat strategi pengambilan sampel jika ingin melibatkan sampel.
Strategi pengambilan sampel adalah rencana pemilihan beberapa orang untuk mewakili keseluruhan populasi dalam riset. Strategi yang dipilih biasanya ditentukan oleh tipe riset yang dilakukan. Komite beasiswa ingin mengetahui hal ini untuk memastikan Anda menyiapkan rencana untuk riset tersebut.
Misalnya, menggunakan pengambilan sampel acak sederhana atau sistematis saat keseluruhan populasi mirip berdasarkan variabel-variabel riset.
Di sisi lain, pengambilan sampel acak berdasarkan lapisan (stratified random sample) sering kali dipakai saat responden-responden yang terlibat sangat berbeda menurut variabel riset.
Bagian 3:
Mengakhiri dan Memperbaiki Tulisan
1.Tutup rencana studi dengan ringkasan pendek.
Di akhir rencana studi, tegaskan ulang alasan Anda ingin belajar di program yang dipilih, dan ulangi pentingnya hal itu untuk mewujudkan tujuan Anda. Selain itu, tambahkan beberapa kata tentang bagaimana beasiswa itu bisa membantu meraih tujuan.
Misalnya, tuliskan,
"Terima kasih telah mempertimbangkan saya untuk beasiswa ini.
Jika terpilih, saya bisa sepenuhnya berfokus pada studi saya. Saya akan bekerja keras untuk mengimplementasikan tujuan saya belajar Bahasa Cina dan mendapatkan gelar bisnis di universitas Cina, dan kepercayaan Anda kepada saya tidak akan sia-sia."
2.Tulis dengan lugas dan hilangkan jargon. Rencana studi tersebut harus bisa dipahami bahkan oleh orang yang tidak berkecimpung di area Anda. Artinya, Anda perlu menghindari penggunaan jargon dan berupaya menjelaskan riset tersebut sesederhana mungkin.
Ini bukan berarti menulis ibarat berbicara kepada seorang anak kecil. Namun, tulislah agar orang lain di luar area Anda bisa dengan mudah memahami rencana tersebut.
3.Tuliskan sedetail mungkin. Anda memang tidak menulis disertasi dalam rencana studi, tetapi sediakan detail sebanyak mungkin tentang program studi yang ingin diambil dan rencana untuk memulainya. Dengan begitu, komite beasiswa lebih memahami diri Anda sebagai seorang mahasiswa, yang bisa membantu Anda menonjol di tengah kandidat-kandidat lain.
Ruang untuk menuliskan rencana studi di aplikasi CSC hanya beberapa baris. Namun, Anda bisa menambahkan kertas tambahan jika dibutuhkan.
4. Setelah diperiksa sendiri, temukan orang yang bisa mengoreksi rencana studi tersebut. Setelah memeriksa rencana studi secara menyeluruh untuk mencari salah eja, temukan orang untuk memeriksanya juga. Mereka kemungkinan besar menemukan hal-hal yang Anda lewatkan. Akan membantu jika p
rofesor atau guru Anda memeriksanya, karena mereka kemungkinan besar pernah membaca rencana studi yang hampir sama sebelumnya.
Tags:
Serba Serbi